Tampilkan postingan dengan label MANAJEMEN PERKANTORAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MANAJEMEN PERKANTORAN. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Mei 2012

PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN



Adalah keseluruhan aktivitas mengawasi, memeriksa, mencocokkan, dan mengendalikan segenap kegiatan aktivitas yang dilakukan pegawai administrasi agar berlangsung sesuai rencana yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki.
Selain itu, kegiatan pengawasan ini juga dapat digunakan untuk memfasilitasi bagaimana melakukan perbaikan terhadap hal tersebut.


1. Tujuan Pengawasan

Beberapa tujuan pengawasan administrasi kantor menurut Odgers (2005) adalah:
• Meningkatkan kinerja organisasi secara kontinu, karena kondisi persaingan usaha yang semakin tinggi menuntut organisasi untuk setiap saat mengawasi kinerjanya;
• Meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi organisasi dengan menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau mengurangi penyalahgunaan alat atau bahan;
• Menilai derajat pencapaian rencana kerja dengan hasil aktual yang dicapai, dan dapat dipakai sebagai dasar pemberian kompensasi bagi seorang pegawai;
• Mengkoordinasikan beberapa elemen tugas atau program yang dijalankan;
• Meningkatkan keterkaitan terhadap tujuan organisasi agar tercapai.

2. Manfaat Pengawasan

Beberapa manfaat kontrol administrasi kantor menurut Quible (2001) antara lain:
• Membantu memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh organisasi;
• Membantu pegawai dalam meningkatkan produktivitas karena kesadaran akan kualitas dan kuantitas output yang dibutuhkan;
• Menyediakan alat ukur produktivitas pegawai atau aktivitas yang objektif bagi organisasi;
• Mengidentifikasi beberapa hal yang membuat rencana tidak sesuai dengan hasil aktual yang dicapai, dan memfasilitasi pemodifikasiannya;
• Membantu pencapaian kerja sesuai tingkat atau deadline yang ditetapkan.

3. Pengawas

Hal utama yang menjadi dasar dalam pemilihan seorang pengawas adalah mempunyai kesempatan yang cukup guna mengamati kinerja pegawai dalam periode waktu tertentu. Beberapa orang yang dapat dijadikan penilai menurut Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy (2003) adalah:

- Supervisor, yang mempunyai kesempatan lebih banyak dan bertanggung jawab atas kinerja langsung anak buahnya.

- Teman sekerja, yang didasari atas kenyataan tidak setiap saat atasan dapat memonitor kinerja anak buahnya, dan yang merasakan baik tidaknya kinerja seorang pegawai adalah teman sekerjanya, terlebih mereka tergabung dalam sebuah tim kerja.

- Bawahan, merupakan salah satu umpan balik dalam proses pengawasan yang sangat baik.

- Menilai diri sendiri, kontrol terhadap diri sendiri ini juga baik sebagai bahan konseling bagi pegawai dalam pemgembangan dirinya (Yu dan Murphy,1993).

- Pelanggan, pengawasan yang dilakukan pelanggan akan menunjukkan seberapa puas mereka terhadap layanan yang diberikan, terutama oleh pegawai yang dimaksud. Hal ini juga akan meningkatkan loyalitas pelanggan, karena rasa memiliki terhadap organisasi atau perusahaan tersebut(Ulrich,1989).

- Komputer, merupakan salah satu pengawas terbaru pada administrasi perkantoran. Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol penyelesaian pekerjaan seorang pegawai dalam penyelesaian transaksi yang menggunakan sistem terintegrasi (Nebeker dan Tatum, 1993), yang membuat Manajer Administrasi bisa menganalisis kemacetan penanganan pelanggan terjadi pada bagian atau pegawai mana, sehingga bisa cepat dilakukan.
- Umpan balik 360 derajat, ada beberapa alasan bagi popularitas penggunaan pengawasan dari seluruh sisi ini (Waldman dan Atwater, 1993), yaitu penggunaan kontrol dari dimensi yang berbeda dapat menangkap kompleksitas kinerja seorang pegawai, kontrol dari atasan akan semakin kuat apabila semua pihak menyatakan hal yang sama dan yang bersangkutan akan lebih menyadari kondisi kinerjanya sekarang dan sebagainya.

4. Proses yang Dilakukan

Berdasarkan pendapat Cascio (2003), ada 3 proses yang harus dilakukan dalam mengontrol pekerjaan administrasi kantor:

a) Mendefinisikan parameter pekerjaan yang akan diawasi. Hal ini akan membantu pegawai untuk mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan terhadap mereka dan secara efektif dapat mencapainya. Manajer dapat melakukannya dengan melakukan hal-hal berikut:

- Penetepan tujuan, dalam beberapa penelitian yang berbeda, tempat maupun budaya menunjukkan bahwa tujuan yang telah ditetapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai (Matsui, Kakuyama, dan Onglatoo,k 1987).

- Standar ukuran, merupakan syarat mutlak agar pegawai dapat mencapai kinerja yang diharapkan apabila alat ukurnya ditetapkan secara objektif. Untuk itulah, tujuan hendaknya ditetapkan sedetail mungkin sehingga pengukuran yang objektif dapat dilakukan. Menurut Leonard dan Hilgert (2004), terdapat 2 standar yang dapat digunakan oleh orgnanisasi:

- Standar terukur, merupakan standar kerja yangt dapat diidentifikasi dan diukjur dengan mudah.

- Standar tak terukur, merupakan standar kerja yang suljit untuk dikuantifikasikan dan biasanya berhubungan dengan karakteristik hubungan manusia, seperti sikap terhadap pelanggan, tingkat moral yang tinggi, dan tingkat kepuasan terhadap pelayanan administrasi di kantor.

- Pengukuran, merupakan inti dari pengontrolan administrasi kantor.

b) Memfasilitasi kinerja yang hendak dicapai. Apabila proses pertama telah dilakukan, Manajer administrasi hendaknya memberikan feedback kepada pegawai mengenai apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka sesuai dengan target yang ditetapkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

- Mengurangi hambatan yang ada, hendaknya Manajer Administrasi senantiasa mendengarkan pendapat atau keluhan dari bawahan guna mengurangi hambatan dalam mencapai tujuan.

- Menyediakan sumber daya yang memadai untuk penyelesaian kerja, misalnya sumber daya modal, bahan, maupun manusia.

- Memberikan perhatian penuh dalam perekrutan pegawai, hal ini didasari bahwa tujuan hendaknya dicapai pada saat yang tepat, tempat yang sesuai, dan orang yang tepat.

- Kualifikasi pegawai yang dibutuhkan tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang.

c) Memotivasi pegawai, yang harus dilakukan oleh Manajer Administrasi agar pegawai senantiasa tertantang untuk mencapai target yang ditetapkan dan secara kinsisten serta persisten mencapainya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

- Memberikan imbalan yang dihargai oleh pegawai, pemberian ini harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pegawai mengenai hal apa yang penting buat mereka, apakah peningkatan gaji, fasilitas, cuti, pengakuan, dan lain-lain.

- Memberikan imbalan secara tepat dalam hal jumlah dan waktunya, apabila pegawai memenuhi target yang ditetapkan, organisasi harus memberikannya secara tepat sesuai dengan yang dituangkan dalam peraturan.

- Memberikan imbalan secara adil, hal ini penting dilakukan untuk menjaga ketidakpuasan dari masing-masing pihak.

KASUS PENGGUNAAN WARNA PADA KANTOR

Penggunaan Warna Pada Ruangan Kantor


Penggunaan warna pada ruang kantor sangat mempengaruhi efisiensi kerja karyawan, misalnya kelelahan bekerja, kebosanan sehari-hari, dan perasaan yang tertekan atau terhimpit. Warna juga mempunyai pengaruh yang besar pada perasaan pegawai. Warna dapat menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain. Selain berpengaruh terhadap perasaan, warna juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap penerangan kantor. Warna-warna gelap akan mengurangi intensitas penerangan.
Untuk menciptakan kesan nyaman di kantor bisa dilakukan lewat pengaplikasian warna cat. Warna merupakan bagian terpenting dalam desain sebuah bangunan termasuk untuk mendesain kantor. Karena warna yang diaplikasikan mampu mempengaruhi kondisi dan suasana kantor.
Kantor merupakan tempat dimana seseorang bekerja dan menyalurkan ide serta kreativitas sehingga kantor harus dibuat senyaman mungkin dan mampu mendorong semangat karyawan dalam bekerja. Dalam menata kantor dengan warna usahakan untuk menghindari penggunaan warna-warna cat yang gelap. Cobalah untuk mengaplikasikan warna cat yang cerah.
Pilihlah warna-warna yang ceria dan dapat membuat suasana hati menjadi nyaman dan penuh semangat. Sesuaikan juga warna-warna yang digunakan di ruang kerja misalnya di ruang meeting carilah warna-warna cerah yang membuat suasana tidak tegang dan membuat suasana lebih kreatif.

Berikut adalah beberapa warna yang bisa pilih untuk mendesain kantor dikutip dari interiorkantor.com:

Biru, memberikan kesan lembut dan teduh. Warna biru melambangkan keharmonisan, kedamaian, serta keteguhan. Bila di aplikasikan pada ruangan Anda, perasaan nyaman dan aman akan timbul. Warna ini sangat baik diterapkan pada ruangan yang terlalu terang.

Hijau, sangat teduh di mata, Warna hijau berkesan natural dan memberikan kesegaran. Hijau cocok digunakan dalam segala ruangan di kantor Anda.

Kuning, menghadirkan suasana hangat, riang dan menambah kesan luas pada ruang-ruang sempit. Warna kuning mencerminkan sifat kreatif, intelek serta kepemimpinan. Kuning adalah warna yang paling cocok dipergunakan untuk ruangan pertemuan.

Merah, aksen cantik yang bersifat terbuka serta akrab. Warna merah memberikan kesan berani dan cerah. Merah dan gradasinya seperti maroon dan burgundy cocok untuk diaplikasikan ke ruang resepsionis kantor Anda.

Merah muda, romantis, misterius, menggairahkan, membangkitkan minat, lemah lembut, kalem, menyejukan, menenangkan.

Ungu, warna ini mempunyai karakter yang penuh kekuatan, sehingga bila ingin mempergunakan nuansa warna ini pada ruang kantor Anda pilih warna ungu pastel yang lebih lembut.

Putih, merupakan warna yang bersifat netral, tepat untuk digunakan sebagai warna dasar sehingga suasana nyaman dapat dirasakan pada kantor Anda.

Jingga, menantang , memberi terang, intelek, percaya diri, bekerja keras, setia, tabah. Cocok untuk diterapkan di bagian penjualan, padukan dengan warna putih.


Contoh Kasus
PT Indoprima bergerak dibidang produksi elektronik, memiliki kantor di Jl. Rasunasaid Kav. 76, Jakarta Selatan mempunyai sebuah gedung seluas 300 m2, dengan tenaga kerja sebanyak 230 orang, yang terdiri dari 30 staf administrasi dan 200 bagian produksi.
Gedung tersebut memiliki warna dinding putih dan dinding ruangan berwarna biru tua. Berdasarkan laporan bagian produksi, produksi elektronik menurun setiap bulannya. Setelah ditelusuri tidak ada conflict of interest terhadap perusahaan/manajemen namun dikarenakan menurunya kinerja karyawan, hal tersebut disebabkan warna dinding biru tua dan kurangnya penerangan yang mengakibatkan karyawan cepat lelah, mengantuk, hilangnya semangat kerja, dan ruangan menjadi lebih gelap.
Berdasarkan kasus diatas, sebaiknya warna dinding ruangan dirubah menjadi warna hijau muda karena warna tersebut sangat teduh di mata, berkesan natural, memberikan kesegaran, ketenangan, percaya diri, rileks, dan berjiwa muda. Dengan menggunakan warna ini dapat mengumpulkan rasa percaya diri dan meningkatan efektifitas karyawan sehingga produksi akan meningkat dan keuntungan yang diperoleh perusahaan akan lebih besar.

Kesimpulan
Warna merupakan faktor penting untuk meningkatkan efisiensi kerja pegawai. Warna mempunyai pengaruh penting terhadap penerangan kantor. Perusahaan dapat menggunakan warna muda apabila ingin melakukan efisiensi dalam penerangan. Penggunaan tata warna dalam kantor mempunyai pengaruh besar terhadap jiwa atau perasaan seseorang. Setiap warna mempunyai pengaruh berlainan bagi setiap orang dan setiap orang akan menunjukkan reaksi yang tidak sama terhadap warna-warna tertentu.

DEFINISI GAYA KEPEMIMPINAN

DEFINISI GAYA KEPEMIMPINAN



1. The anthocratic leader

Seorang pemimpin yang otokratik menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahanya terpusat ditanganya. Seorang pemimpin yang otokratik mungkin memutuskan, dan punya perasaan bahwa bawahanya tidak mampu untuk beranggapan mempunyai posisi yang kuat untuk mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan maksud untuk meminimumkan penyimpangan dari arah yang ia berikan.

KEUNTUNGANNYA :Organisasi tersebut merasa untung karena memiliki pemimpin yang selalu percaya diri, tahu persis apa yang harus dilakukan dan memiliki sumber pengaruh yang cukup untuk menggerakkan orang-orangnya.

KERUGIANNYA :Model ini biasanya selalu mengekang staf baik tata laksananya.

BAIK DIGUNAKAN :Cara kepemimpinan seperti ini baik digunakan oleh perusahaan perorangan (usaha sendiri), yang mana ia menciptakan usaha tersebut dri awal, dan tahu apa yang harus ditambah maupun dikurangkan di dalam perusahaannya.


2. The Paticipative Leader

Apabila seseorang pemimpin menggunakan gaya partisipasi ia menjalankan kepemimpinan dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahannya. Tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari pada bawahannya mengenai keputusan yang akan diambil. Ia akan secara serius mendengarkan dan menilai pikiran-pikiran para bawahanya dan menerima sumbangan pikiran mereka .Sejauh pemikiran tersebut bisa dipraktekan .Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan mengambil keputusan dari pada bawahanya sehingga pikiran-pikiran mereka akan selalu meningkat dan makin matang . Para bawahanya juga didorong agar meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Pemimpin akan lebih “ Supportive” dalam kontak dengan para bawahan dan bukan menjadi bersikap diktator. Meskipun tentu saja. Wewenang terakhir dalam penganbilan keputusan terletak pada pimpinan.


KEUNTUNGANNYA :Kebaikan dari sifat ini, jika terjadi kegagalan bukan sepenuhnya ditanggung pimpinan, namun ditanggung bersama.

KERUGIANNYA :Pada organisasi tertentu seperti (jasa) tersebut merasa dirugikan karena memiliki pemimpin yang tidak percaya diri, karena tidak semua keputusan dapat diambil secara demokratis, yang harus diambil keputusannya secara cepat tanpa ada konsultasi dengan pihak lain.

BAIK DIGUNAKAN :Cara kepemimpinan seperti ini baik digunakan oleh perusahaan barang dagang (produk), karena pemimpin harus bermusyawarah dahulu untuk mengeluarkan produk baru dalam perusahaannya untuk mencapai tujuan bersama.


3. The Free Rein Leader

Dalam gaya kepemimpinan “ Free rein “ pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada para bawahannya dengan agak lengkap. Pada prinsipnya pimpinan akan mengatakan “ inilah pekerjaan yang harus saudara lakukan. Saya tidak peduli bagaimana kalau mengerjakannya, asalkan pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik “. Disini pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada para bawahannya. Dalam artian pimpinan menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikakan diri mereka sendiri di dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pimpinan tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut, dan hanya para bawahan dituntut untuk memiliki kemampuan/keahlian yang tinggi.

KEUNTUNGANNYA :Setiap staf dipacu untuk berinisiatif dan berkarya sendiri tanpa campur tangan pemimpin.

KERUGIANNYA :Dengan model kepemimpinan seperti ini akan diperkirakan lambat laun pada perusaahaan tertentu akan mengalami pengurangan karyawan, karena yang bisa beradaptasi dengan sistem kepemimpinan seperti ini hanyalah karyawan berpengalaman dan professional saja, jadi tidak semua karyawan bisa menerima sistem seperti ini.

BAIK DIGUNAKAN :Cara kepemimpinan ini baik digunakan pada perusahan periklanan yang mana karyawannya diberi kebebasan berkreativitas sebesar-besarnya untuk mencapai tujuan organisasi.

Sabtu, 05 Mei 2012

STRUKTUR ORGANISASI GARIS DAN STAF

STRUKTUR ORGANISASI GARIS DAN STAF


PENDAHULUAN

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.

James D. Mooney mengatakan "Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama," sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu:
1. Adanya tujuan bersama.
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih.
3. Adanya pembagian tugas.
4. Adanya kehendak untuk berkerja sama.

Struktur organisasi terbagi menjadi 6 struktur yaitu:
- Fungsional    - Matriks
- Produk         - Garis
- Komite         - Garis dan Staf

Dan dari beberapa di atas kami akan menjelaskan tentang struktur garis dan staf.

FULL DOWNLOAD MAKALAH.DOC